marquee

Selamat Datang di Blog Zainal Masri-Bumbu-Bumbu Kehidupan> Menelusuri makna Perjuangan-hidup itu ternyata bukan hanya kesulitan tapi ada juga kemudahan.!!

Minggu, 24 November 2013

Perjuangan mengejar cita-cita





Punya pendidikan tinggi merupakan impian tiap orang. Tapi, bagaimana jika kemiskinan terus menghadang. Jangankan untuk biaya sekolah apalagi kuliah, buat belanja makan dari minggu ke minggu saja saja susah.
Inilah perjuangan yang aku jalani sejak SD-SMP-SMA sampai aku kuliah di jurusan Tarbiyah pendidikan agama Islam (STAIN Batusangkar)
Sejak tahun 2003. Waktu itu mau masuk SMP. Karena penghasilan amak tidak mencukupi, buat belanja dari minggu ke minggu aja kadang2 susah,,sehingga aku terpaksa harus bekerja buat mencari duit biaya sekolah.
Setiap hari, saya, kalau pulang sekolah, dan adik dan kakak bekerja, kakak ke sawah, amak bekerja mencari gambir buat belanja,,saya memotong rumput untuk kerbau..
Kampuang Tanah kelahiran saya banamo kampuang Ateh batu- yaitu sebuah kampuang yang terletak di kec. Tigo nagari Kab.Pasaman. 
Ketika saya SMP, Tiap hari, saya bekerja menolongan apak kost saya di pasar padang gantiang, manggaleh sekitar jam 2 siang. Pilihan jam itu saya ambil karena saya sudah pulang dari sekolah. Selain itu, kalau hari selasa, saya menolong apak kost  manggalaeh dihari balai dari pulang sekolah sampai malam.
Sehabis manolongan apak kost, kemudian saya dikasih uang belanja terkadang Rp. 5000, terkadang kalau banyak bajua-bali di lebihkannya Rp. 10000
Amak hari selasa terkadang ada memberi belanja kadang indak,, ndak ado pitih do..
Kalau di hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha, awak di belikan baju dan celana hari raya dek apak kost karena kerajinan awak menolongnya. Awak pulang kampung terkadang hanya 2 hari mau lebaran saja.
SMA...
Awalnya berat sekali. Apalagi jalan yang saya lalui biasa dilalui teman-teman sekolah saya di SMA N 1 Tigo nagari. Tapi, karena tekad untuk bisa membiayai sekolah dan cinta saya dengan adik-adik, saya jadi biasa. Nggak malu lagi.
Di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Batusangkar, Jurusan Tarbiyah PAI. S1.
Biaya kuliah ?
Jelas nggak. Tapi, buat saya, kemiskinan itu ujian dari Allah supaya kita bisa sabar dan istiqamah. Dengan tekad itu, saya yakin bisa terus kuliah.
Walaupun, di semester pertama, saya nyaris keluar . Karena nggak punya uang buat biaya  semester berikutnya yang jumlahnya Rp. 700.000. Alhamdulillah, berkat pertolongan Allah semuanya bisa terbayar.
Di awal-awal kuliah, saya benar-benar melakukan hal yang bisa dianggap impossible. Tanpa uang memadai, hanya dengan tekad yang kuat bisa masuk kuliah.
Ketika berangkat kuliah, amak hanya memberikan ongkos dan biaya uang masuk awal saja secukupnya. Artinya, untuk semester berikutnya sayalah yang harus berfikir,. Setelah dihitung-hitung, ongkos hanya cukup untuk pergi saja selebihnya buat biaya kuliah. Sementara bagaimana dengan belanja 6 bulan kedepannya, saya memutar otak bagaimana mendapatkannya. Dan itu saya lakukan setiap hari.
Sebagai gambaran, jarak antara kampus dan rumah kost awak tidak terlalu jauh ± 900 m..
Di antara trik awak adalah awak pulang pergi dan pulang dari kuliah dengan berjalan kaki.
Jadi, jangankan kebayang untuk jajan, makan siang, dan nongkrong seperti mahasiswa kebanyakan; yang aku fikirkan ketika kuliah terkadang bagaimana mendapatkan beli beras dan belanja untuk besok.
ada baju olahraga saya waktu SMP dulu, menjadi teman sependeritaan saya waktu kuliah, disamping buku mata pelajaran, pulpen yang ada dalam tas saya,, baju itu juga ada dan setia bersama saya.


 ketika pulang kuliah saya pergi pakai baju saya itu untuk pergi Mengupas kelapa ketika ?
Selesai kuliah siang, awak pergi mengupas kelapa dengan apak tetangga kost saya. Dengan gaji perhitungan talok satonggak dapat 2 buah kelapa. Lumayan dari pulang kuliah –maghrib kadang sanggup menyudahkannya 20 tonggak atau sebanyak 400 buah. Awak dapat 40 kelapa...
Mencangkul di sawah orang ketika pulang kuliah....
Tidak ada rasa malu awak dalam mencari pitih demi demi tumbuhnya cita2 yang mulia...
mencangkul di sawah, ini berawan ketika saya tinggal di musholla, Ketika hari minggu awak pergi mencangkul ke sawah uwan tetangga dekat musholla...sehari di berinya uang Rp. 50.000,- 30000, awak tabungan sedangkan 20000 nya buat belanja di kampus, beginilah liku2 kehidupan saya ketika itu..sampai saya semester 7...,,setelah itu saya pindah ke simp.kiambang...

Ini semua saya Goreskan di blog saya ini, hanyalah keinginan saya untuk memotivasi adek2 saya, teman2 saya, sahabat2 saya,, Jangan takut dek INDAK " keserhanaan hidup bukanlah sebuah faktor penghalang demi tumbuhnya cita-cita yang mulia.  Jangan mudah menyerah, Optimislah dan berusahalah..Waila rabbika farghab...

Bersambung....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar